Setiap perjalanan selalu ada akhir yang hendak dituju. Hal yang sama juga terjadi pada Tugas Akhir, dimana ada tujuan akhir yang harus dilalui untuk menyelesaikannya, Sidang Tugas Akhir. Sama seperti ketika sekolah dulu, perjalanan sekolah selama 3 tahun hanya akan ditentukan dari Ujian Nasional selama tidak lebih dari 3 hari. Pun dengan Tugas Akhir kita. Karya (Laporan dan atau Program) yang kita kerjakan selama 1 tahun atau lebih belakangan ini hanya akan diuji selama tidak lebih dari 2 jam.
Untuk menghadapi 2 jam tersebut diperlukan persiapan yang benar-benar matang agar kita tidak harus menghadapi tambahan 2 jam lagi karena suatu hal (baca sidang ulang). Untuk mahasiswa yang belum pernah merasakan sidang Tugas Akhir, tentu rasanya 2 jam itu adalah neraka dunia yang siap membuka semua aib kita tentang Tugas Akhir. Tetapi coba tanyakan kepada yang sudah pernah melaluinya, tentu sebagian besar dari mereka akan menjawab bahwa sidang tidak se-seram yang dibayangkan selama ini.
Tapi untuk lebih menjamin kelancaran sidang Tugas Akhir diperlukan step-step persiapan. Berikut adalah sedikit tips dari saya mengenai persiapan Sidang yang saya peroleh dari pengalaman orang-orang sebelum saya dan sedikit pengalaman pribadi :
1. Pastikan dosen pembimbing meng-acc Tugas Akhirmu dengan penuh kemauannya sendiri. Maksudnya adalah jangan memaksakan acc jika memang dosen belum ingin meng-acc, apalagi memalsukan acc dosen pembimbing (baik dosen pembimbing 1 maupun pembimbing 2). Sebab pernah kejadian di tetangga sebelah (yang dosen pembimbingnya dari kita juga), seorang mahasiswa (karena satu dan banyak hal) memaksakan acc dari dosen pembimbingnya. Memang sih benar-benar di-acc, tapi masalah yang terjadi adalah saat sidang, dimana ia dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang sidang. Konon salah satu faktor terbesar dia harus sidang ulang adalah dari dosen pembimbingnya sendiri.
2. Persiapkan semua syarat administratif yang harus dipenuhi untuk pengajuan sidang yang akan diserahkan ke dosen koordinator Tugas Akhir. Syaratnya biasanya ditempel di depan ruang koordinator Tugas Akhir.
3. Ketika pengajuan sidang ke koordinator, akan diberikan nama-nama dosen yang ditugasi menguji Tugas Akhir kita (selanjutnya disebut sebagai dosen penguji). Biasanya koordinator akan menanyakan ke kita mau diuji siapa. Nah, menurut sebagian besar alumnus Tugas Akhir, ini adalah jebakan. Jadi solusi amannya adalah jawab "siapa aja boleh pak, menurut kebijakan bapak saja."
4. Sepakati jadwal sidang dengan 5 dosen yang terlibat dengan sidang kita (2 dosen pembimbing dan 3 dosen penguji). Memang menurut aturan, sidang Tugas Akhir dapat dijalankan dengan dihadiri salah satu dosen pembimbing dan 2 dari dosen penguji yang salah satunya harus Ketua Sidang. Akan tetapi , dalam prakteknya lebih baik mendatangkan lima-lima dosen tersebut. Karena itu lebih baik menyepakati jadwal dengan dosen yang lebih susah "dipegang" omongannya (karena sibuk, jadwalnya padat, pelupa, dll). Pilih jadwal dimana benar-benar kosong waktu dari kelima dosen tersebut, dan menurut saya pribadi lebih enak sidang dipagi hari (jam 8 atau jam 10).
5. Setelah menyepakati jadwal jangan lupa untuk membuat undangan dan memastikan ruang yang dipakai kosong. Serahkan undangan sesuai peraturan yang berlaku, yaitu h-7 agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan.
6. Serahkan draft Laporan Tugas Akhir kepada 5 dosen tersebut pada h-7. Beberapa dosen sangat konsen dengan draft yang harus diserahkan tepat waktu ini, karena itu harus benar-benar tepat h-7. Jika tidak bisa bertemu langsung dengan dosennya jangan tinggalkan diatas mejanya atau diloker sebelum konfirmasi dengan dosen yang bersangkutan. Di-sms atau ditelpon dulu, jika dosennya memperbolehkan untuk ditinggal di atas mejanya atau dilokernya baru ditinggal. Jika tidak boleh atau tidak bisa dihubungi ya satu-satunya cara ditunggu hingga bisa menyerahkan langsung ke dosen yang bersangkutan.
7. Draft laporan yang sudah kita serahkan tersebut, sebaiknya tidak kita ubah-ubah lagi hingga hari-h sidang, agar versi laporan yang kita miliki dengan yang dibaca oleh dosen sama. Kalaupun kita menyadari ada kesalahan, nanti pas sidang tinggal dijawab "oh iya pak maaf itu memang salah. Nanti akan saya perbaiki untuk revisian nantinya"
8. Setelah semua urusan selesai sambil menunggu sidang, pastikan program yang kita kerjakan (jika ada programnya) tidak ada bug fatal yang terjadi. Jika memang ada bug kecil di program kita, usahakan untuk diperbaiki. Tetapi jika bug itu susah untuk diperbaiki, siapkan alasan yang akan kita kemukakan disaat sidang nanti. Usahakan alasan selogis mungkin dan jangan terkesan mengada-ada. Bug dari program memang menjadi masalah yang sangat krusial saat sidang nanti. Bisa-bisa mahasiswa harus coding on the spot jika ada dosen yang menghendaki bug itu diperbaiki di tempat. Dan konon kabarnya banyak para pendahulu kita yang harus memperbaiki bug ditempat. Oke jika kita bisa, jika tidak maka mimpi buruk sidang ulang bisa-bisa menjadi kenyataan. So pastikan semua bug sudah teratasi, atau minimal kita ketahui sebelum sidang.
9. Persiapkan dan baca-baca semua dasar teori yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir. Baik itu hardcopy maupun softcopy. Untuk yang softcopy akan lebih baik jika bagian yang kita ambil itu diprint. Sehingga jika suatu saat terjebak dalam pedebatang mengenai dasar teori tinggal tunjukan dasar dimana kita mengambil teori tersebut. Usahakan juga untuk mengetahui secara mendalam mengenai topik utama yang dibahas di Tugas Akhir kita. Dan satu lagi jika bisa susun kata-kata yang akan kita gunakan mengenai suatu teori dengan bahasa kita sendiri tetapi tidak menyalahi teori aslinya.
10. Buat slide presentasi sesimpel mungkin tetapi jelas dan menarik. Tidak perlu ada permainan animasi di slide presentasi kita, cukup informasi yang padat dan jelas. Simulasikan juga presentasi yang akan dilakukan didepan diri sendiri. Pilih kata-kata yang akan digunakan. Jangan terlalu lama, perkirakan kira-kira 15-20 menit anda presentasi di depan tim penguji.
11. Siapkan minimal 2 laptop yang ready digunakan untuk sidang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan selama sidang yang berhubungan dengan perangkat keras. Misal karena satu hal laptop utama kita eror, masih ada laptop cadangan yang langsung siap digunkan. Karena pernah ada kejadian tak mengenakkan karena laptop terkena virus lalu eror dan tidak ada laptop cadangan yang siap digunakan. Jangan sampai lah masalah tehnis seperti ini menjadi penghalang kita dengan S.Kom.
12. Untuk snak dan makan dosen sebaiknya dimintakan tolong kepada teman yang bisa diandalkan. Kita tahu beres lah. Inilah gunanya berteman selama 4 tahun terakhir. Mati aja sana yang gak punya temen.
13. H-1 sidang, ada baiknya semua permasalahan sudah teratasi agar kita bisa lebih rileks menghadapi "D-day" sidang esok harinya. Kesehatan adalah hal yang sering dilupakan oleh peserta sidang karena sibuknya mengurus persiapan sidang. Istirahat yang cukup, jangan lupa makan yang teratur dan bergizi untuk menghindari gangguan kesehatan saat sidang.
14. Hari-H. Pastikan bangun tepat waktu (inilah gunanya tidur tepat waktu juga). Untuk yang Muslim jangan lupa shalat subuh. Pastikan kostum dan peralatan yang kita perlukan sudah siap. Jangan lupa sarapan dan minta doa ke orang tua.
15. Usahakan sampai kampus minimal 30 menit sebelum waktu sidang. Persiapkan segala peralatan yang akan digunakan. Jangan lupa juga letakan buku-buku yang akan digunakan dalam jangkauan kita, tetapi jangan sampai berserakan diatas meja juga. Hubungi dosen saat 10 menit sebelum waktunya. Rapikan baju yang kita pakai. Saat dosen masuk ruangan pastikan segalanya sudah siap, jangan buat dosen menunggu persiapan kita.
16. Tibalah saatnya kita dipersilahkan mempresentasikan Tugas Akhir kita lalu langsung dilanjutkan tanya jawab. Tarik nafas. Bismillah. Setelah ini biarkan segalanya mengalir seperti air. Jawab pertanyaan dengan lancar. Jangan tegang dan terburu-buru. Insyaallah lancar.
Selamat menempuh sidang Tugas Akhir.
By. Febriawan Widyasmara untuk ilkomundip.
Senin, 26 September 2011
Indahnya Tugas Akhir (Kesabaran dan Ketekunan)
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk melihat indahnya dunia oleh sang pencipta. Tak terasa sudah lebih dari 4 tahun kita mengarungi dunia perkuliahan ini yang penuh dengan intrik-intrik dan cerita-cerita. Rasanya tak salah jika sebagian besar dari kita sudah merasa bosan dengan dunia ini. Pengen gitu rasanya keluar dari dunia perkuliahan dan masuk ke dunia selanjutnya.
Untuk menyelesaikan dunia perkuliahan dengan kepala tegak rasanya satu-satunya jalan adalah dengan menyelesaikan Tugas Akhir. Seminar - Sidang - Wisuda. Simpel kan?? Tapi rasanya untuk melaksanakan algoritma itu tidak semudah yang dibayangkan. Butuh daya yang begitu besar, butuh hati yang tulus, butuh kemauan yang keras, butuh tekad membara, dan butuh KESABARANG SERTA KETEKUNAN.
SABAR.
Sabar adalah kata yang terdengar simpel dan sering kita dengar sehari-harinya, tetapi begitu sulit untuk dilakukan. Banyak macam definisi sabar yang dapat diperoleh dari internet tetapi ada satu definisi yang menarik yaitu sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Dengan menyatukan dua hal ini kita akan dapat menikmati hidup, pikiran kita tidak kemana-mana dan segalanya akan berjalan mudah bagi kita (walaupun sebenarnya keadaan yang terjadi adalah sebaliknya).
Banyak motivator-motivator top yang menyebutkan bahwa sabar adalah kunci dari kesuksesan. Maka dari itu tak salah jika kita menerapkan kesabarang dalam mengerjakan Tugas Akhir untuk mencapai sukses di dunia perkuliahan ini.
Tidak ada yang bilang Tugas Akhir itu gampang kecuali dosen (untuk memotivasi mahasiswanya) dan orang yang sudah menyelesaikannya (untuk mengejek yang belum selesei). Tugas Akhir itu berat, susah, ribet, memuakan dan segalanya lah (hingga kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan). Oleh karena itu diperlukan kesabaran dalam mengerjakannya. Tidak perlu terburu-buru. Nikmatin prosesnya. Terima semua halangan dan rintangan serta masalah yang ada. Terus maju jangan mundur, belok atau putar arah.
Ada yang mengeluh karena dosen pembimbinnya tidak bisa diajak kompromi. Sabar.
Ada yang terlalu lama menunggu dosen tetapi yang ditunggu tidak muncul juga. Sabar.
Ada yang kesulitan menerjemahkan keinginan dosen terhadap Tugas Akhirnya. Sabar.
Ada yang gak mudeng sama sekali dengan apa yang akan dia kerjakan. Sabar.
dll. Sabar.
Sabar disini bukan berarti kita menerima penderitaan dengan lapang dada seperti di sinetron-sinetron itu. Tetapi sabar adalah fokus pada proses dan menikmati semua prosesnya satu demi satu. Sabar juga merupakan ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi. Salah satu definisi sabar yang penting adalah kemampuan untuk menunda respon. Orang yang sabar mampu mengendalikan dirinya dan menunda respon jangka pendeknya untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang. Sebaliknya orang-orang yang tidak sabar senantiasa bersikap reaktif dan cenderung tergoda untuk hanya melihat kepentingan jangka pendek. Hal inilah yang membuat mereka sering “berdosa” dan melakukan kesalahan. "Dikit-dikit ngomongin dosen, dikit-dikit nyumpah serapah, dikit-dikit maki-maki". Hei masih banyak orang diluar sana yang lebih menderita daripada kamu, jadi gak ada alasan buat kamu untuk merasa menjadi orang yang paling menderita sehingga sah-sah saja untuk bersumpah serapah.
Jadi kawan-kawan Sabarlah dalam menjalani Ujian kali ini..
TEKUN.
Selain kesabaran ada satu hal yang harus dimiliki untuk sukses Tugas Akhir, yaitu Tekun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh. Definisi itu rasanya sudah menggambarkan secara jelas dan eksplisit maksud mengapa tekun diperlukan dalam mengerjakan Tugas Akhir.
Jika kita mau melihat kebelakang history dari mahasiswa-mahasiwa Ilmu Komputer UNDIP ini, maka kita dapat menyimpulkan satu hal yaitu bahwa mahasiswa yang lulus relatif cepat disini bukan mahasiswa yang lebih pintar diantanya mahasiswa lainnya, tetapi mahasiswa yang lebih tekun dari kawan-kawannya. That's right. Pintar secara intelektual tidak menjamin sukses baik di dunia perkuliahan maupun di dunia kerja. Tetapi orang yang tekun lebih dihargai takdir sehingga dia lebih besar kans untuk suksesnya.
Jangan pernah bermalas-malasan untuk mengerjakan Tugas Akhir. Sebuah revisi akan tetap menjadi sesuatu yang harus kita kerjakan entah kita kerjakan sekarang atau kita kerjakan nanti. Bug tetap menjadi masalah yang harus kita selesaikan entah dikerjakan besok atau 1 bulan lagi. Dosen tetap harus kita tunggu entah kita menunggu pagi ini atau setahun lagi. Jadi apa alasan untuk menunda semua itu?? Tidak ada.
Jangan terlalu lama terjebak di dunia perkuliahan ini. Tidak ada alasan untuk terlalu menunggu lama disini. Jangan lupa sabar dan tekun. Semua yang kita tanam saat ini pasti akan kita panen dikemudian hari.
Semoga Sukses dengan Tugas Akhirnya masing-masing.
By. Febriawan Widyasmara untuk ilkomundip07.
Untuk menyelesaikan dunia perkuliahan dengan kepala tegak rasanya satu-satunya jalan adalah dengan menyelesaikan Tugas Akhir. Seminar - Sidang - Wisuda. Simpel kan?? Tapi rasanya untuk melaksanakan algoritma itu tidak semudah yang dibayangkan. Butuh daya yang begitu besar, butuh hati yang tulus, butuh kemauan yang keras, butuh tekad membara, dan butuh KESABARANG SERTA KETEKUNAN.
SABAR.
Sabar adalah kata yang terdengar simpel dan sering kita dengar sehari-harinya, tetapi begitu sulit untuk dilakukan. Banyak macam definisi sabar yang dapat diperoleh dari internet tetapi ada satu definisi yang menarik yaitu sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Dengan menyatukan dua hal ini kita akan dapat menikmati hidup, pikiran kita tidak kemana-mana dan segalanya akan berjalan mudah bagi kita (walaupun sebenarnya keadaan yang terjadi adalah sebaliknya).
Banyak motivator-motivator top yang menyebutkan bahwa sabar adalah kunci dari kesuksesan. Maka dari itu tak salah jika kita menerapkan kesabarang dalam mengerjakan Tugas Akhir untuk mencapai sukses di dunia perkuliahan ini.
Tidak ada yang bilang Tugas Akhir itu gampang kecuali dosen (untuk memotivasi mahasiswanya) dan orang yang sudah menyelesaikannya (untuk mengejek yang belum selesei). Tugas Akhir itu berat, susah, ribet, memuakan dan segalanya lah (hingga kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan). Oleh karena itu diperlukan kesabaran dalam mengerjakannya. Tidak perlu terburu-buru. Nikmatin prosesnya. Terima semua halangan dan rintangan serta masalah yang ada. Terus maju jangan mundur, belok atau putar arah.
Ada yang mengeluh karena dosen pembimbinnya tidak bisa diajak kompromi. Sabar.
Ada yang terlalu lama menunggu dosen tetapi yang ditunggu tidak muncul juga. Sabar.
Ada yang kesulitan menerjemahkan keinginan dosen terhadap Tugas Akhirnya. Sabar.
Ada yang gak mudeng sama sekali dengan apa yang akan dia kerjakan. Sabar.
dll. Sabar.
Sabar disini bukan berarti kita menerima penderitaan dengan lapang dada seperti di sinetron-sinetron itu. Tetapi sabar adalah fokus pada proses dan menikmati semua prosesnya satu demi satu. Sabar juga merupakan ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi. Salah satu definisi sabar yang penting adalah kemampuan untuk menunda respon. Orang yang sabar mampu mengendalikan dirinya dan menunda respon jangka pendeknya untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang. Sebaliknya orang-orang yang tidak sabar senantiasa bersikap reaktif dan cenderung tergoda untuk hanya melihat kepentingan jangka pendek. Hal inilah yang membuat mereka sering “berdosa” dan melakukan kesalahan. "Dikit-dikit ngomongin dosen, dikit-dikit nyumpah serapah, dikit-dikit maki-maki". Hei masih banyak orang diluar sana yang lebih menderita daripada kamu, jadi gak ada alasan buat kamu untuk merasa menjadi orang yang paling menderita sehingga sah-sah saja untuk bersumpah serapah.
Jadi kawan-kawan Sabarlah dalam menjalani Ujian kali ini..
TEKUN.
Selain kesabaran ada satu hal yang harus dimiliki untuk sukses Tugas Akhir, yaitu Tekun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh. Definisi itu rasanya sudah menggambarkan secara jelas dan eksplisit maksud mengapa tekun diperlukan dalam mengerjakan Tugas Akhir.
Jika kita mau melihat kebelakang history dari mahasiswa-mahasiwa Ilmu Komputer UNDIP ini, maka kita dapat menyimpulkan satu hal yaitu bahwa mahasiswa yang lulus relatif cepat disini bukan mahasiswa yang lebih pintar diantanya mahasiswa lainnya, tetapi mahasiswa yang lebih tekun dari kawan-kawannya. That's right. Pintar secara intelektual tidak menjamin sukses baik di dunia perkuliahan maupun di dunia kerja. Tetapi orang yang tekun lebih dihargai takdir sehingga dia lebih besar kans untuk suksesnya.
Jangan pernah bermalas-malasan untuk mengerjakan Tugas Akhir. Sebuah revisi akan tetap menjadi sesuatu yang harus kita kerjakan entah kita kerjakan sekarang atau kita kerjakan nanti. Bug tetap menjadi masalah yang harus kita selesaikan entah dikerjakan besok atau 1 bulan lagi. Dosen tetap harus kita tunggu entah kita menunggu pagi ini atau setahun lagi. Jadi apa alasan untuk menunda semua itu?? Tidak ada.
Jangan terlalu lama terjebak di dunia perkuliahan ini. Tidak ada alasan untuk terlalu menunggu lama disini. Jangan lupa sabar dan tekun. Semua yang kita tanam saat ini pasti akan kita panen dikemudian hari.
Semoga Sukses dengan Tugas Akhirnya masing-masing.
By. Febriawan Widyasmara untuk ilkomundip07.
Langganan:
Postingan (Atom)