Senin, 26 September 2011

Indahnya Tugas Akhir (Kesabaran dan Ketekunan)

Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk melihat indahnya dunia oleh sang pencipta. Tak terasa sudah lebih dari 4 tahun kita mengarungi dunia perkuliahan ini yang penuh dengan intrik-intrik dan cerita-cerita. Rasanya tak salah jika sebagian besar dari kita sudah merasa bosan dengan dunia ini. Pengen gitu rasanya keluar dari dunia perkuliahan dan masuk ke dunia selanjutnya.

Untuk menyelesaikan dunia perkuliahan dengan kepala tegak rasanya satu-satunya jalan adalah dengan menyelesaikan Tugas Akhir. Seminar - Sidang - Wisuda. Simpel kan?? Tapi rasanya untuk melaksanakan algoritma itu tidak semudah yang dibayangkan. Butuh daya yang begitu besar, butuh hati yang tulus, butuh kemauan yang keras, butuh tekad membara, dan butuh KESABARANG SERTA KETEKUNAN.



SABAR.
Sabar adalah kata yang terdengar simpel dan sering kita dengar sehari-harinya, tetapi begitu sulit untuk dilakukan. Banyak macam definisi sabar yang dapat diperoleh dari internet tetapi ada satu definisi yang menarik yaitu sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Dengan menyatukan dua hal ini kita akan dapat menikmati hidup, pikiran kita tidak kemana-mana dan segalanya akan berjalan mudah bagi kita (walaupun sebenarnya keadaan yang terjadi adalah sebaliknya).

Banyak motivator-motivator top yang menyebutkan bahwa sabar adalah kunci dari kesuksesan. Maka dari itu tak salah jika kita menerapkan kesabarang dalam mengerjakan Tugas Akhir untuk mencapai sukses di dunia perkuliahan ini.

Tidak ada yang bilang Tugas Akhir itu gampang kecuali dosen (untuk memotivasi mahasiswanya) dan orang yang sudah menyelesaikannya (untuk mengejek yang belum selesei). Tugas Akhir itu berat, susah, ribet, memuakan dan segalanya lah (hingga kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan). Oleh karena itu diperlukan kesabaran dalam mengerjakannya. Tidak perlu terburu-buru. Nikmatin prosesnya. Terima semua halangan dan rintangan serta masalah yang ada. Terus maju jangan mundur, belok atau putar arah.

Ada yang mengeluh karena dosen pembimbinnya tidak bisa diajak kompromi. Sabar.
Ada yang terlalu lama menunggu dosen tetapi yang ditunggu tidak muncul juga. Sabar.
Ada yang kesulitan menerjemahkan keinginan dosen terhadap Tugas Akhirnya. Sabar.
Ada yang gak mudeng sama sekali dengan apa yang akan dia kerjakan. Sabar.
dll. Sabar.

Sabar disini bukan berarti kita menerima penderitaan dengan lapang dada seperti di sinetron-sinetron itu. Tetapi sabar adalah fokus pada proses dan menikmati semua prosesnya satu demi satu. Sabar juga merupakan ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi. Salah satu definisi sabar yang penting adalah kemampuan untuk menunda respon. Orang yang sabar mampu mengendalikan dirinya dan menunda respon jangka pendeknya untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang. Sebaliknya orang-orang yang tidak sabar senantiasa bersikap reaktif dan cenderung tergoda untuk hanya melihat kepentingan jangka pendek. Hal inilah yang membuat mereka sering “berdosa” dan melakukan kesalahan. "Dikit-dikit ngomongin dosen, dikit-dikit nyumpah serapah, dikit-dikit maki-maki". Hei masih banyak orang diluar sana yang lebih menderita daripada kamu, jadi gak ada alasan buat kamu untuk merasa menjadi orang yang paling menderita sehingga sah-sah saja untuk bersumpah serapah.

Jadi kawan-kawan Sabarlah dalam menjalani Ujian kali ini..



TEKUN.
Selain kesabaran ada satu hal yang harus dimiliki untuk sukses Tugas Akhir, yaitu Tekun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh. Definisi itu rasanya sudah menggambarkan secara jelas dan eksplisit maksud mengapa tekun diperlukan dalam mengerjakan Tugas Akhir.

Jika kita mau melihat kebelakang history dari mahasiswa-mahasiwa Ilmu Komputer UNDIP ini, maka kita dapat menyimpulkan satu hal yaitu bahwa mahasiswa yang lulus relatif cepat disini bukan mahasiswa yang lebih pintar diantanya mahasiswa lainnya, tetapi mahasiswa yang lebih tekun dari kawan-kawannya. That's right. Pintar secara intelektual tidak menjamin sukses baik di dunia perkuliahan maupun di dunia kerja. Tetapi orang yang tekun lebih dihargai takdir sehingga dia lebih besar kans untuk suksesnya.

Jangan pernah bermalas-malasan untuk mengerjakan Tugas Akhir. Sebuah revisi akan tetap menjadi sesuatu yang harus kita kerjakan entah kita kerjakan sekarang atau kita kerjakan nanti. Bug tetap menjadi masalah yang harus kita selesaikan entah dikerjakan besok atau 1 bulan lagi. Dosen tetap harus kita tunggu entah kita menunggu pagi ini atau setahun lagi. Jadi apa alasan untuk menunda semua itu?? Tidak ada.

Jangan terlalu lama terjebak di dunia perkuliahan ini. Tidak ada alasan untuk terlalu menunggu lama disini. Jangan lupa sabar dan tekun. Semua yang kita tanam saat ini pasti akan kita panen dikemudian hari.

Semoga Sukses dengan Tugas Akhirnya masing-masing.

By. Febriawan Widyasmara untuk ilkomundip07.

Tidak ada komentar: