Setiap perjalanan selalu ada akhir yang hendak dituju. Hal yang sama juga terjadi pada Tugas Akhir, dimana ada tujuan akhir yang harus dilalui untuk menyelesaikannya, Sidang Tugas Akhir. Sama seperti ketika sekolah dulu, perjalanan sekolah selama 3 tahun hanya akan ditentukan dari Ujian Nasional selama tidak lebih dari 3 hari. Pun dengan Tugas Akhir kita. Karya (Laporan dan atau Program) yang kita kerjakan selama 1 tahun atau lebih belakangan ini hanya akan diuji selama tidak lebih dari 2 jam.
Untuk menghadapi 2 jam tersebut diperlukan persiapan yang benar-benar matang agar kita tidak harus menghadapi tambahan 2 jam lagi karena suatu hal (baca sidang ulang). Untuk mahasiswa yang belum pernah merasakan sidang Tugas Akhir, tentu rasanya 2 jam itu adalah neraka dunia yang siap membuka semua aib kita tentang Tugas Akhir. Tetapi coba tanyakan kepada yang sudah pernah melaluinya, tentu sebagian besar dari mereka akan menjawab bahwa sidang tidak se-seram yang dibayangkan selama ini.
Tapi untuk lebih menjamin kelancaran sidang Tugas Akhir diperlukan step-step persiapan. Berikut adalah sedikit tips dari saya mengenai persiapan Sidang yang saya peroleh dari pengalaman orang-orang sebelum saya dan sedikit pengalaman pribadi :
1. Pastikan dosen pembimbing meng-acc Tugas Akhirmu dengan penuh kemauannya sendiri. Maksudnya adalah jangan memaksakan acc jika memang dosen belum ingin meng-acc, apalagi memalsukan acc dosen pembimbing (baik dosen pembimbing 1 maupun pembimbing 2). Sebab pernah kejadian di tetangga sebelah (yang dosen pembimbingnya dari kita juga), seorang mahasiswa (karena satu dan banyak hal) memaksakan acc dari dosen pembimbingnya. Memang sih benar-benar di-acc, tapi masalah yang terjadi adalah saat sidang, dimana ia dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang sidang. Konon salah satu faktor terbesar dia harus sidang ulang adalah dari dosen pembimbingnya sendiri.
2. Persiapkan semua syarat administratif yang harus dipenuhi untuk pengajuan sidang yang akan diserahkan ke dosen koordinator Tugas Akhir. Syaratnya biasanya ditempel di depan ruang koordinator Tugas Akhir.
3. Ketika pengajuan sidang ke koordinator, akan diberikan nama-nama dosen yang ditugasi menguji Tugas Akhir kita (selanjutnya disebut sebagai dosen penguji). Biasanya koordinator akan menanyakan ke kita mau diuji siapa. Nah, menurut sebagian besar alumnus Tugas Akhir, ini adalah jebakan. Jadi solusi amannya adalah jawab "siapa aja boleh pak, menurut kebijakan bapak saja."
4. Sepakati jadwal sidang dengan 5 dosen yang terlibat dengan sidang kita (2 dosen pembimbing dan 3 dosen penguji). Memang menurut aturan, sidang Tugas Akhir dapat dijalankan dengan dihadiri salah satu dosen pembimbing dan 2 dari dosen penguji yang salah satunya harus Ketua Sidang. Akan tetapi , dalam prakteknya lebih baik mendatangkan lima-lima dosen tersebut. Karena itu lebih baik menyepakati jadwal dengan dosen yang lebih susah "dipegang" omongannya (karena sibuk, jadwalnya padat, pelupa, dll). Pilih jadwal dimana benar-benar kosong waktu dari kelima dosen tersebut, dan menurut saya pribadi lebih enak sidang dipagi hari (jam 8 atau jam 10).
5. Setelah menyepakati jadwal jangan lupa untuk membuat undangan dan memastikan ruang yang dipakai kosong. Serahkan undangan sesuai peraturan yang berlaku, yaitu h-7 agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan.
6. Serahkan draft Laporan Tugas Akhir kepada 5 dosen tersebut pada h-7. Beberapa dosen sangat konsen dengan draft yang harus diserahkan tepat waktu ini, karena itu harus benar-benar tepat h-7. Jika tidak bisa bertemu langsung dengan dosennya jangan tinggalkan diatas mejanya atau diloker sebelum konfirmasi dengan dosen yang bersangkutan. Di-sms atau ditelpon dulu, jika dosennya memperbolehkan untuk ditinggal di atas mejanya atau dilokernya baru ditinggal. Jika tidak boleh atau tidak bisa dihubungi ya satu-satunya cara ditunggu hingga bisa menyerahkan langsung ke dosen yang bersangkutan.
7. Draft laporan yang sudah kita serahkan tersebut, sebaiknya tidak kita ubah-ubah lagi hingga hari-h sidang, agar versi laporan yang kita miliki dengan yang dibaca oleh dosen sama. Kalaupun kita menyadari ada kesalahan, nanti pas sidang tinggal dijawab "oh iya pak maaf itu memang salah. Nanti akan saya perbaiki untuk revisian nantinya"
8. Setelah semua urusan selesai sambil menunggu sidang, pastikan program yang kita kerjakan (jika ada programnya) tidak ada bug fatal yang terjadi. Jika memang ada bug kecil di program kita, usahakan untuk diperbaiki. Tetapi jika bug itu susah untuk diperbaiki, siapkan alasan yang akan kita kemukakan disaat sidang nanti. Usahakan alasan selogis mungkin dan jangan terkesan mengada-ada. Bug dari program memang menjadi masalah yang sangat krusial saat sidang nanti. Bisa-bisa mahasiswa harus coding on the spot jika ada dosen yang menghendaki bug itu diperbaiki di tempat. Dan konon kabarnya banyak para pendahulu kita yang harus memperbaiki bug ditempat. Oke jika kita bisa, jika tidak maka mimpi buruk sidang ulang bisa-bisa menjadi kenyataan. So pastikan semua bug sudah teratasi, atau minimal kita ketahui sebelum sidang.
9. Persiapkan dan baca-baca semua dasar teori yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir. Baik itu hardcopy maupun softcopy. Untuk yang softcopy akan lebih baik jika bagian yang kita ambil itu diprint. Sehingga jika suatu saat terjebak dalam pedebatang mengenai dasar teori tinggal tunjukan dasar dimana kita mengambil teori tersebut. Usahakan juga untuk mengetahui secara mendalam mengenai topik utama yang dibahas di Tugas Akhir kita. Dan satu lagi jika bisa susun kata-kata yang akan kita gunakan mengenai suatu teori dengan bahasa kita sendiri tetapi tidak menyalahi teori aslinya.
10. Buat slide presentasi sesimpel mungkin tetapi jelas dan menarik. Tidak perlu ada permainan animasi di slide presentasi kita, cukup informasi yang padat dan jelas. Simulasikan juga presentasi yang akan dilakukan didepan diri sendiri. Pilih kata-kata yang akan digunakan. Jangan terlalu lama, perkirakan kira-kira 15-20 menit anda presentasi di depan tim penguji.
11. Siapkan minimal 2 laptop yang ready digunakan untuk sidang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan selama sidang yang berhubungan dengan perangkat keras. Misal karena satu hal laptop utama kita eror, masih ada laptop cadangan yang langsung siap digunkan. Karena pernah ada kejadian tak mengenakkan karena laptop terkena virus lalu eror dan tidak ada laptop cadangan yang siap digunakan. Jangan sampai lah masalah tehnis seperti ini menjadi penghalang kita dengan S.Kom.
12. Untuk snak dan makan dosen sebaiknya dimintakan tolong kepada teman yang bisa diandalkan. Kita tahu beres lah. Inilah gunanya berteman selama 4 tahun terakhir. Mati aja sana yang gak punya temen.
13. H-1 sidang, ada baiknya semua permasalahan sudah teratasi agar kita bisa lebih rileks menghadapi "D-day" sidang esok harinya. Kesehatan adalah hal yang sering dilupakan oleh peserta sidang karena sibuknya mengurus persiapan sidang. Istirahat yang cukup, jangan lupa makan yang teratur dan bergizi untuk menghindari gangguan kesehatan saat sidang.
14. Hari-H. Pastikan bangun tepat waktu (inilah gunanya tidur tepat waktu juga). Untuk yang Muslim jangan lupa shalat subuh. Pastikan kostum dan peralatan yang kita perlukan sudah siap. Jangan lupa sarapan dan minta doa ke orang tua.
15. Usahakan sampai kampus minimal 30 menit sebelum waktu sidang. Persiapkan segala peralatan yang akan digunakan. Jangan lupa juga letakan buku-buku yang akan digunakan dalam jangkauan kita, tetapi jangan sampai berserakan diatas meja juga. Hubungi dosen saat 10 menit sebelum waktunya. Rapikan baju yang kita pakai. Saat dosen masuk ruangan pastikan segalanya sudah siap, jangan buat dosen menunggu persiapan kita.
16. Tibalah saatnya kita dipersilahkan mempresentasikan Tugas Akhir kita lalu langsung dilanjutkan tanya jawab. Tarik nafas. Bismillah. Setelah ini biarkan segalanya mengalir seperti air. Jawab pertanyaan dengan lancar. Jangan tegang dan terburu-buru. Insyaallah lancar.
Selamat menempuh sidang Tugas Akhir.
By. Febriawan Widyasmara untuk ilkomundip.
Senin, 26 September 2011
Indahnya Tugas Akhir (Kesabaran dan Ketekunan)
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk melihat indahnya dunia oleh sang pencipta. Tak terasa sudah lebih dari 4 tahun kita mengarungi dunia perkuliahan ini yang penuh dengan intrik-intrik dan cerita-cerita. Rasanya tak salah jika sebagian besar dari kita sudah merasa bosan dengan dunia ini. Pengen gitu rasanya keluar dari dunia perkuliahan dan masuk ke dunia selanjutnya.
Untuk menyelesaikan dunia perkuliahan dengan kepala tegak rasanya satu-satunya jalan adalah dengan menyelesaikan Tugas Akhir. Seminar - Sidang - Wisuda. Simpel kan?? Tapi rasanya untuk melaksanakan algoritma itu tidak semudah yang dibayangkan. Butuh daya yang begitu besar, butuh hati yang tulus, butuh kemauan yang keras, butuh tekad membara, dan butuh KESABARANG SERTA KETEKUNAN.
SABAR.
Sabar adalah kata yang terdengar simpel dan sering kita dengar sehari-harinya, tetapi begitu sulit untuk dilakukan. Banyak macam definisi sabar yang dapat diperoleh dari internet tetapi ada satu definisi yang menarik yaitu sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Dengan menyatukan dua hal ini kita akan dapat menikmati hidup, pikiran kita tidak kemana-mana dan segalanya akan berjalan mudah bagi kita (walaupun sebenarnya keadaan yang terjadi adalah sebaliknya).
Banyak motivator-motivator top yang menyebutkan bahwa sabar adalah kunci dari kesuksesan. Maka dari itu tak salah jika kita menerapkan kesabarang dalam mengerjakan Tugas Akhir untuk mencapai sukses di dunia perkuliahan ini.
Tidak ada yang bilang Tugas Akhir itu gampang kecuali dosen (untuk memotivasi mahasiswanya) dan orang yang sudah menyelesaikannya (untuk mengejek yang belum selesei). Tugas Akhir itu berat, susah, ribet, memuakan dan segalanya lah (hingga kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan). Oleh karena itu diperlukan kesabaran dalam mengerjakannya. Tidak perlu terburu-buru. Nikmatin prosesnya. Terima semua halangan dan rintangan serta masalah yang ada. Terus maju jangan mundur, belok atau putar arah.
Ada yang mengeluh karena dosen pembimbinnya tidak bisa diajak kompromi. Sabar.
Ada yang terlalu lama menunggu dosen tetapi yang ditunggu tidak muncul juga. Sabar.
Ada yang kesulitan menerjemahkan keinginan dosen terhadap Tugas Akhirnya. Sabar.
Ada yang gak mudeng sama sekali dengan apa yang akan dia kerjakan. Sabar.
dll. Sabar.
Sabar disini bukan berarti kita menerima penderitaan dengan lapang dada seperti di sinetron-sinetron itu. Tetapi sabar adalah fokus pada proses dan menikmati semua prosesnya satu demi satu. Sabar juga merupakan ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi. Salah satu definisi sabar yang penting adalah kemampuan untuk menunda respon. Orang yang sabar mampu mengendalikan dirinya dan menunda respon jangka pendeknya untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang. Sebaliknya orang-orang yang tidak sabar senantiasa bersikap reaktif dan cenderung tergoda untuk hanya melihat kepentingan jangka pendek. Hal inilah yang membuat mereka sering “berdosa” dan melakukan kesalahan. "Dikit-dikit ngomongin dosen, dikit-dikit nyumpah serapah, dikit-dikit maki-maki". Hei masih banyak orang diluar sana yang lebih menderita daripada kamu, jadi gak ada alasan buat kamu untuk merasa menjadi orang yang paling menderita sehingga sah-sah saja untuk bersumpah serapah.
Jadi kawan-kawan Sabarlah dalam menjalani Ujian kali ini..
TEKUN.
Selain kesabaran ada satu hal yang harus dimiliki untuk sukses Tugas Akhir, yaitu Tekun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh. Definisi itu rasanya sudah menggambarkan secara jelas dan eksplisit maksud mengapa tekun diperlukan dalam mengerjakan Tugas Akhir.
Jika kita mau melihat kebelakang history dari mahasiswa-mahasiwa Ilmu Komputer UNDIP ini, maka kita dapat menyimpulkan satu hal yaitu bahwa mahasiswa yang lulus relatif cepat disini bukan mahasiswa yang lebih pintar diantanya mahasiswa lainnya, tetapi mahasiswa yang lebih tekun dari kawan-kawannya. That's right. Pintar secara intelektual tidak menjamin sukses baik di dunia perkuliahan maupun di dunia kerja. Tetapi orang yang tekun lebih dihargai takdir sehingga dia lebih besar kans untuk suksesnya.
Jangan pernah bermalas-malasan untuk mengerjakan Tugas Akhir. Sebuah revisi akan tetap menjadi sesuatu yang harus kita kerjakan entah kita kerjakan sekarang atau kita kerjakan nanti. Bug tetap menjadi masalah yang harus kita selesaikan entah dikerjakan besok atau 1 bulan lagi. Dosen tetap harus kita tunggu entah kita menunggu pagi ini atau setahun lagi. Jadi apa alasan untuk menunda semua itu?? Tidak ada.
Jangan terlalu lama terjebak di dunia perkuliahan ini. Tidak ada alasan untuk terlalu menunggu lama disini. Jangan lupa sabar dan tekun. Semua yang kita tanam saat ini pasti akan kita panen dikemudian hari.
Semoga Sukses dengan Tugas Akhirnya masing-masing.
By. Febriawan Widyasmara untuk ilkomundip07.
Untuk menyelesaikan dunia perkuliahan dengan kepala tegak rasanya satu-satunya jalan adalah dengan menyelesaikan Tugas Akhir. Seminar - Sidang - Wisuda. Simpel kan?? Tapi rasanya untuk melaksanakan algoritma itu tidak semudah yang dibayangkan. Butuh daya yang begitu besar, butuh hati yang tulus, butuh kemauan yang keras, butuh tekad membara, dan butuh KESABARANG SERTA KETEKUNAN.
SABAR.
Sabar adalah kata yang terdengar simpel dan sering kita dengar sehari-harinya, tetapi begitu sulit untuk dilakukan. Banyak macam definisi sabar yang dapat diperoleh dari internet tetapi ada satu definisi yang menarik yaitu sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Dengan menyatukan dua hal ini kita akan dapat menikmati hidup, pikiran kita tidak kemana-mana dan segalanya akan berjalan mudah bagi kita (walaupun sebenarnya keadaan yang terjadi adalah sebaliknya).
Banyak motivator-motivator top yang menyebutkan bahwa sabar adalah kunci dari kesuksesan. Maka dari itu tak salah jika kita menerapkan kesabarang dalam mengerjakan Tugas Akhir untuk mencapai sukses di dunia perkuliahan ini.
Tidak ada yang bilang Tugas Akhir itu gampang kecuali dosen (untuk memotivasi mahasiswanya) dan orang yang sudah menyelesaikannya (untuk mengejek yang belum selesei). Tugas Akhir itu berat, susah, ribet, memuakan dan segalanya lah (hingga kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan). Oleh karena itu diperlukan kesabaran dalam mengerjakannya. Tidak perlu terburu-buru. Nikmatin prosesnya. Terima semua halangan dan rintangan serta masalah yang ada. Terus maju jangan mundur, belok atau putar arah.
Ada yang mengeluh karena dosen pembimbinnya tidak bisa diajak kompromi. Sabar.
Ada yang terlalu lama menunggu dosen tetapi yang ditunggu tidak muncul juga. Sabar.
Ada yang kesulitan menerjemahkan keinginan dosen terhadap Tugas Akhirnya. Sabar.
Ada yang gak mudeng sama sekali dengan apa yang akan dia kerjakan. Sabar.
dll. Sabar.
Sabar disini bukan berarti kita menerima penderitaan dengan lapang dada seperti di sinetron-sinetron itu. Tetapi sabar adalah fokus pada proses dan menikmati semua prosesnya satu demi satu. Sabar juga merupakan ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi. Salah satu definisi sabar yang penting adalah kemampuan untuk menunda respon. Orang yang sabar mampu mengendalikan dirinya dan menunda respon jangka pendeknya untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang. Sebaliknya orang-orang yang tidak sabar senantiasa bersikap reaktif dan cenderung tergoda untuk hanya melihat kepentingan jangka pendek. Hal inilah yang membuat mereka sering “berdosa” dan melakukan kesalahan. "Dikit-dikit ngomongin dosen, dikit-dikit nyumpah serapah, dikit-dikit maki-maki". Hei masih banyak orang diluar sana yang lebih menderita daripada kamu, jadi gak ada alasan buat kamu untuk merasa menjadi orang yang paling menderita sehingga sah-sah saja untuk bersumpah serapah.
Jadi kawan-kawan Sabarlah dalam menjalani Ujian kali ini..
TEKUN.
Selain kesabaran ada satu hal yang harus dimiliki untuk sukses Tugas Akhir, yaitu Tekun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh. Definisi itu rasanya sudah menggambarkan secara jelas dan eksplisit maksud mengapa tekun diperlukan dalam mengerjakan Tugas Akhir.
Jika kita mau melihat kebelakang history dari mahasiswa-mahasiwa Ilmu Komputer UNDIP ini, maka kita dapat menyimpulkan satu hal yaitu bahwa mahasiswa yang lulus relatif cepat disini bukan mahasiswa yang lebih pintar diantanya mahasiswa lainnya, tetapi mahasiswa yang lebih tekun dari kawan-kawannya. That's right. Pintar secara intelektual tidak menjamin sukses baik di dunia perkuliahan maupun di dunia kerja. Tetapi orang yang tekun lebih dihargai takdir sehingga dia lebih besar kans untuk suksesnya.
Jangan pernah bermalas-malasan untuk mengerjakan Tugas Akhir. Sebuah revisi akan tetap menjadi sesuatu yang harus kita kerjakan entah kita kerjakan sekarang atau kita kerjakan nanti. Bug tetap menjadi masalah yang harus kita selesaikan entah dikerjakan besok atau 1 bulan lagi. Dosen tetap harus kita tunggu entah kita menunggu pagi ini atau setahun lagi. Jadi apa alasan untuk menunda semua itu?? Tidak ada.
Jangan terlalu lama terjebak di dunia perkuliahan ini. Tidak ada alasan untuk terlalu menunggu lama disini. Jangan lupa sabar dan tekun. Semua yang kita tanam saat ini pasti akan kita panen dikemudian hari.
Semoga Sukses dengan Tugas Akhirnya masing-masing.
By. Febriawan Widyasmara untuk ilkomundip07.
Kamis, 09 Juni 2011
Indahnya Tugas Akhir (Mission Imposible)
Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk menulis lagi. Mungkin kedepannya akan lebih banyak menulis disini, sebab di rumah lain terjadi hal yang kurang mengenakan. Walaupun tulisan saya disini belum tentu ada yang membaca, tapi sampai kapan pun lebih baik hujan batu di rumah sendiri daripada hujan emas di rumah orang lain.
Saat saya menulis artikel ini sedang terjadi kegundahan hati yang sangat besar. Apalagi kalau bukan karena Tugas Akhir. Mungkin kalau dipikir-pikir, apalagi disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar, rasanya saat-saat seperti saya ini belum pantas untuk stress berat mengenai Tugas Akhir. Mungkin untuk infonya saya kuliah di Teknik Informatika UNDIP, semester 8. Tidak seperti jurusan-jurusan lain, semisal ekonomi, sosial, dll yang menganggap kuliah berakhir di semester 8. Disini semester 8 masih dianggap belum waktunya untuk lulus. Mohon maaf tapi memang ini kenyataannya. Masih banyak kakak-kakak kelas yang masih relatif santai-santai padahal angka semester mereka sudah dua digit. Ini sebenarnya adalah contoh yang kurang baik bagi adik-adik kelas, seperti saya dan adik kelas di bawah saya. Iklim kompetisi kurang disini, sehingga masih banyak yang menganggap semester 8 bukan akhir dari dunia kuliah.
Jika saya hanya berhadapan dengan satu fakta diatas tentu hati saya tidak akan segundah ini. Sebab saat ini saya sudah menyelesaikan segala tanggungan kuliah kecuali Sidang TA. Toh tugas akhir saya juga sudah selesai laporannya dan program tinggal 5 fungsi lagi yang belum. Tapi saya harus berhadapan dengan fakta-fakta lain. Opini bahwa kuliah adalah 4 tahun = 8 semester sudah dijadikan standar bagi orang tua saya. Ya memang saya tidak bisa menyalahkan keadaan ini, toh itu memang buat kebaikan saya. Siapa sih yang gk pengen cepet-cepet lulus??
Lalu apa yang menjadi masalah? Masalahnya adalah selama hampir 2 minggu ini progres Tugak Akhir saya 0 %.. Yuph, benar-benar jalan di tempat. Dari 3 sektor Tugas Akhir yaitu Laporan, Program dan Bimbingan, dua sektor yang belum selesai yaitu Program dan Bimbingan, keduanya tidak berubah sejak 2 minggu yang lalu. Weits, masih 2 minggu juga, kenapa dilebay-lebaykan? Ya memang jika dimensi waktu yang hanya 2 minggu kesannya belum terlalu berabe. Tapi jika dihitung-hitung bahwa batas akhir lulus semester 8 adalah 3 minggu lagi semua menjadi jelas masalahnya. Dalam 3 minggu harus selesai-in program trus ngejar bimbingan dan sidang, belum lagi kalo ada revisi. Mission Imposible banget.
Walaupun keadaan tidak berpihak seperti ini, tapi masih ada harapan. Celah itu masih ada dan bagaimanapun keadaanya saya harus keluar dari masalah ini melalui celah itu, walaupun semakin lama akan semaking mengecil. Dengan berusaha semaksimal mungkin dan disertai tawakal pada Allah semoga segalanya berjalan sesuai rencana.
Di akhir artikel ini ijinkan saya berpesan pada diri saya sendiri dan pada para pembaca sekalian. Jangan terlalu banyak membuang waktumu karena kita tidak akan tahu apa yang terjadi besok dan lusa, jika bisa kerjakan hari ini ya kerjakan hari ini. Dan ingat ada kekuatan lain diluar kita semua yang menentukan, Manusia hanya bisa merencanakan tetapi Allah lah yang menentukan, so jangan lupa shalatnya kalo bisa ditambah pusas sunah juga. Gak ada ruginya kan kita mengambil hati sang Pencipta agar memudahkan jalan kita.
Pecinta wanita tapi ku bukan buaya.
Saat saya menulis artikel ini sedang terjadi kegundahan hati yang sangat besar. Apalagi kalau bukan karena Tugas Akhir. Mungkin kalau dipikir-pikir, apalagi disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar, rasanya saat-saat seperti saya ini belum pantas untuk stress berat mengenai Tugas Akhir. Mungkin untuk infonya saya kuliah di Teknik Informatika UNDIP, semester 8. Tidak seperti jurusan-jurusan lain, semisal ekonomi, sosial, dll yang menganggap kuliah berakhir di semester 8. Disini semester 8 masih dianggap belum waktunya untuk lulus. Mohon maaf tapi memang ini kenyataannya. Masih banyak kakak-kakak kelas yang masih relatif santai-santai padahal angka semester mereka sudah dua digit. Ini sebenarnya adalah contoh yang kurang baik bagi adik-adik kelas, seperti saya dan adik kelas di bawah saya. Iklim kompetisi kurang disini, sehingga masih banyak yang menganggap semester 8 bukan akhir dari dunia kuliah.
Jika saya hanya berhadapan dengan satu fakta diatas tentu hati saya tidak akan segundah ini. Sebab saat ini saya sudah menyelesaikan segala tanggungan kuliah kecuali Sidang TA. Toh tugas akhir saya juga sudah selesai laporannya dan program tinggal 5 fungsi lagi yang belum. Tapi saya harus berhadapan dengan fakta-fakta lain. Opini bahwa kuliah adalah 4 tahun = 8 semester sudah dijadikan standar bagi orang tua saya. Ya memang saya tidak bisa menyalahkan keadaan ini, toh itu memang buat kebaikan saya. Siapa sih yang gk pengen cepet-cepet lulus??
Lalu apa yang menjadi masalah? Masalahnya adalah selama hampir 2 minggu ini progres Tugak Akhir saya 0 %.. Yuph, benar-benar jalan di tempat. Dari 3 sektor Tugas Akhir yaitu Laporan, Program dan Bimbingan, dua sektor yang belum selesai yaitu Program dan Bimbingan, keduanya tidak berubah sejak 2 minggu yang lalu. Weits, masih 2 minggu juga, kenapa dilebay-lebaykan? Ya memang jika dimensi waktu yang hanya 2 minggu kesannya belum terlalu berabe. Tapi jika dihitung-hitung bahwa batas akhir lulus semester 8 adalah 3 minggu lagi semua menjadi jelas masalahnya. Dalam 3 minggu harus selesai-in program trus ngejar bimbingan dan sidang, belum lagi kalo ada revisi. Mission Imposible banget.
Walaupun keadaan tidak berpihak seperti ini, tapi masih ada harapan. Celah itu masih ada dan bagaimanapun keadaanya saya harus keluar dari masalah ini melalui celah itu, walaupun semakin lama akan semaking mengecil. Dengan berusaha semaksimal mungkin dan disertai tawakal pada Allah semoga segalanya berjalan sesuai rencana.
Di akhir artikel ini ijinkan saya berpesan pada diri saya sendiri dan pada para pembaca sekalian. Jangan terlalu banyak membuang waktumu karena kita tidak akan tahu apa yang terjadi besok dan lusa, jika bisa kerjakan hari ini ya kerjakan hari ini. Dan ingat ada kekuatan lain diluar kita semua yang menentukan, Manusia hanya bisa merencanakan tetapi Allah lah yang menentukan, so jangan lupa shalatnya kalo bisa ditambah pusas sunah juga. Gak ada ruginya kan kita mengambil hati sang Pencipta agar memudahkan jalan kita.
Pecinta wanita tapi ku bukan buaya.
Rabu, 18 Mei 2011
Indahnya Tugas Akhir (Stress Management)
"Sudah bulan mei saja ni, udah tengah2 bulan lagi." Jika dihitung semester genap berakhir pada bulan Juli dan kuliah berakhir pada semester 8, maka waktu kita untuk menikmati masa-masa perkuliahan tinggal 2,5 bulan lagi lah. Setelah ini kita akan meninggalkan dunia kuliah lalu meraih mimpi masing-masing di dunia kerja. Good news, saat ini sedang sangat dibutuhkan lulusan t.informatika jadi Insyaallah tidak terlalu susah lah kita mencari pekerjaan di bidang kita ini.
Tapi tunggu dulu. Semua pasti sudah hafal betul apa yang harus kita lakukan sebelum memperoleh gelar sarjana. Skripsi. Bahkan di covernya juga ada kan tulisan "bla..bla..bla..untuk memperoleh gelar sarjana". Lalu gmana ni kabar tugas yang satu ini??
Seperti telah dijalaskan pada part-part sebelumnya jika tugas ini benar-benar spesial. Akan banyak sekali halangan, hambatan, rintangan, cobaan dan masalah. Bukan untuk menakut-nakuti, hanya ini adalah kenyataan yang memang harus dijalani. Persiapan mental juga salah satu faktor yang menentukan sukses atau tidaknya menghadapi tugas yang satu ini.
Yup, stres adalah hal biasa yang kita alami ketika menghadapi suatu masalah, tak terkecuali dalam hal ini. Tekanan akan banyak sekali muncul dari mana saja ketika kita hendak menyelesaikan tugas akhir kita. Tekanan dari teman salah satunya. Walaupun mungkin perasaan orang beda-beda, tapi apakah perasaannya baik-baik saja ketika teman-teman, yang seangkatan tentunya, telah menyelesaikan tahapan-demi-tahapan tugas akhir padahal kita bahkan belum memulainya?? Seminar proposal contohnya. Kita pasti ikut senang juga jika teman kita ada yang seminar TA1 tapi jika kita bahkan belum mulai menulis proposal TA kita apakah tidak tercabik-cabik perasaan kita?? Masuknya bareng, dilantik bareng, kuliah bareng, koq lulus nya gk bareng??
Tekanan juga pasti datang dari orang tua. Mungkin ada beberapa yang memiliki orang tua yang cuek, percaya sama anaknya, masa bodoh dengan kuliah anaknya, dll. Tapi mayoritas orang tua pasti menanyakan "Kapan lulus? Gimana TA nya?? Kapan diwisuda?? Kapan Selesai Kuliahnya??" dll. Ini juga tekanan yang pasti datang. Yah mungkin orang tua menanyakan itu karena pengen cepat liat anaknya lulus dan kerja (orang tua mana sih yang gk pengen) atau juga mungkin karena sudah terlalu berat membiayai kuliah kita di UNDIP ini atau mungkin karena kebanggaan saja (kebanggaan paling besar orang tua adalah dari anaknya). Well apapun motivasi orang tua yang jelas itu adalah tekanan, tekanan untuk menyelesaikan amanah orang tua.
Tekana dari dosen? jangan ditanya lagi. Sedikit banyak dosen akan sangat berpengaruh terhadap pengerjaan tugas akhir kita. Tuntutan untuk segera menyelesaikan tugas akhir akan semakin berlipat manakala perlakuan dosen ke kita berbanding terbalik. Nyuruh kita cepet lulus tapi tidak bisa kompromi untuk itu. Ups..
Dan tekanan yang paling besar adalah tekanan dari diri sendiri. "Wah aku gk bakal bisa ni ngerjain yang itu" "Udah akh main aja daripada nunggu dosen gk jelas" "Santai aja akh, banyak juga yang belum apa-apa dibandingin aku". Itu adalah segelintir bukti bahwa diri kita bisa menekan diri kita sendiri. Belum lagi dengan jika berkolaborasi dengan waktu yang menghasilkan deadline. Karena tidak ada deadline resmi dari mana pun (termasuk dosen), ya biasanya diri kita sendiri yang menentukannya. Tentu kita tidak ingin menghadapi deadline resmi tugas akhir akan, maksud nya semester 14.
Itu adalah beberapa contoh tekanan yang datang di senja masa-masa perkuliahan kita ini. Nah sekarang tergantung kita sendiri apakah tekanan-tekanan itu akan menghasilkan efek positif bagi kita atau sebaliknya. Tapi yang jelas, jangan lari dari masalah. Masalah yang kita hadapi ini tidak bisa dihindari tapi harus diselesaikan dan akan semakin susah menyelesaikannya jika sudah berlarut-larut dalam waktu yang kita sia-siakan. So hadapi masalahnya, terima tekanan yang datang, ubah jadi sesuatu yang positif yang mendukung kita, selesaikan Tugas Akhirnya dan Sukses pasti diraih. Dan jangan lupa ada kekuatan di luar kita yang menentukan segalanya, Tuhan. So jangan lupa berdoa juga ya.
by. pecinta wanita tapi ku bukan buaya.
Tapi tunggu dulu. Semua pasti sudah hafal betul apa yang harus kita lakukan sebelum memperoleh gelar sarjana. Skripsi. Bahkan di covernya juga ada kan tulisan "bla..bla..bla..untuk memperoleh gelar sarjana". Lalu gmana ni kabar tugas yang satu ini??
Seperti telah dijalaskan pada part-part sebelumnya jika tugas ini benar-benar spesial. Akan banyak sekali halangan, hambatan, rintangan, cobaan dan masalah. Bukan untuk menakut-nakuti, hanya ini adalah kenyataan yang memang harus dijalani. Persiapan mental juga salah satu faktor yang menentukan sukses atau tidaknya menghadapi tugas yang satu ini.
Yup, stres adalah hal biasa yang kita alami ketika menghadapi suatu masalah, tak terkecuali dalam hal ini. Tekanan akan banyak sekali muncul dari mana saja ketika kita hendak menyelesaikan tugas akhir kita. Tekanan dari teman salah satunya. Walaupun mungkin perasaan orang beda-beda, tapi apakah perasaannya baik-baik saja ketika teman-teman, yang seangkatan tentunya, telah menyelesaikan tahapan-demi-tahapan tugas akhir padahal kita bahkan belum memulainya?? Seminar proposal contohnya. Kita pasti ikut senang juga jika teman kita ada yang seminar TA1 tapi jika kita bahkan belum mulai menulis proposal TA kita apakah tidak tercabik-cabik perasaan kita?? Masuknya bareng, dilantik bareng, kuliah bareng, koq lulus nya gk bareng??
Tekanan juga pasti datang dari orang tua. Mungkin ada beberapa yang memiliki orang tua yang cuek, percaya sama anaknya, masa bodoh dengan kuliah anaknya, dll. Tapi mayoritas orang tua pasti menanyakan "Kapan lulus? Gimana TA nya?? Kapan diwisuda?? Kapan Selesai Kuliahnya??" dll. Ini juga tekanan yang pasti datang. Yah mungkin orang tua menanyakan itu karena pengen cepat liat anaknya lulus dan kerja (orang tua mana sih yang gk pengen) atau juga mungkin karena sudah terlalu berat membiayai kuliah kita di UNDIP ini atau mungkin karena kebanggaan saja (kebanggaan paling besar orang tua adalah dari anaknya). Well apapun motivasi orang tua yang jelas itu adalah tekanan, tekanan untuk menyelesaikan amanah orang tua.
Tekana dari dosen? jangan ditanya lagi. Sedikit banyak dosen akan sangat berpengaruh terhadap pengerjaan tugas akhir kita. Tuntutan untuk segera menyelesaikan tugas akhir akan semakin berlipat manakala perlakuan dosen ke kita berbanding terbalik. Nyuruh kita cepet lulus tapi tidak bisa kompromi untuk itu. Ups..
Dan tekanan yang paling besar adalah tekanan dari diri sendiri. "Wah aku gk bakal bisa ni ngerjain yang itu" "Udah akh main aja daripada nunggu dosen gk jelas" "Santai aja akh, banyak juga yang belum apa-apa dibandingin aku". Itu adalah segelintir bukti bahwa diri kita bisa menekan diri kita sendiri. Belum lagi dengan jika berkolaborasi dengan waktu yang menghasilkan deadline. Karena tidak ada deadline resmi dari mana pun (termasuk dosen), ya biasanya diri kita sendiri yang menentukannya. Tentu kita tidak ingin menghadapi deadline resmi tugas akhir akan, maksud nya semester 14.
Itu adalah beberapa contoh tekanan yang datang di senja masa-masa perkuliahan kita ini. Nah sekarang tergantung kita sendiri apakah tekanan-tekanan itu akan menghasilkan efek positif bagi kita atau sebaliknya. Tapi yang jelas, jangan lari dari masalah. Masalah yang kita hadapi ini tidak bisa dihindari tapi harus diselesaikan dan akan semakin susah menyelesaikannya jika sudah berlarut-larut dalam waktu yang kita sia-siakan. So hadapi masalahnya, terima tekanan yang datang, ubah jadi sesuatu yang positif yang mendukung kita, selesaikan Tugas Akhirnya dan Sukses pasti diraih. Dan jangan lupa ada kekuatan di luar kita yang menentukan segalanya, Tuhan. So jangan lupa berdoa juga ya.
by. pecinta wanita tapi ku bukan buaya.
Kamis, 12 Mei 2011
Buku Yang 'Menjanjikan' Cepat Lulus
Hey guys! Lama ga berjumpa dalam tulisan. Gimana nih kabar temen2 Zink IF '07? Ayo! Siapa yang kemarin ga ikut foto2?? Ntar nyesel lho foto ganteng & cantiknya ga masuk di Buku Kompak Jilid II.
Back to topic. Udah semakin bertambah ya yang Seminar Proposal TA. Selamat.. Selamat... Semoga semakin banyak yang menyusul lagi. Dan kali ini penulis akan sedikit membagikan pengalamannya ketika berjumpa dengan sebuah buku, yang kali saja nih cerita bisa semakin menambah jumlah personil Zink IF '07 yang menyusul TA I.
Sabtu, 07 Mei 2011, secara tidak sengaja penulis dan seorang wanita kesasar di sebuah toko buku di dekat Bangkong. Iseng-iseng penulis ndeketin mbak2 kasir komputer untuk search buku. Berawal dari keyword 'PHP', penulis menemukan sebuah buku yang judulnya menggugah selera *halah*.
Membuat Aplikasi Sistem Pakardengan PHP dan Editor Dreamweaverby Bunafit Nugroho
No Pic = Hoax? Ini tak bawain fotonya. *kalo tak bawain bukunya, ntar aku diteriakin maling* :hammer
Apa sich yang menarik dari buku ini? Coba kita lihat sedikit narasi di cover belakang buku.
gimana? ga keliatan?? Yang menarik, yang menjadi inti dari judul dan tulisan kali ini. *lihat paragraf terakhir*
Bagi Anda yang ingin cepat lulus, maka Source Code yang kami sertakan dapat Anda gunakan. Anda tinggal Edit sedikit dan ganti nama penyakit serta gejalanya.. maka jadilah Skripsi dengan judul baru. Dan Selamat.. Anda Lulus..!!!
gimana? sudah menangkap maksudnya. Ya! Bagi anda yang anak Informatika, dan pernah mengambil mata kuliah Sistem Pakar, buku ini layak untuk anda baca. *Penulis tidak menyuruh beli, ntar dikira promosi*
Skripsi tinggal ngedit Source Code? Siapa sih yang ga mau nyobain?? Setelah dibuka isinya, dan memang! Di dalamnya terdapat 'CD Super Yang Bisa Membuat Cepat Lulus'
Sekian tulisan kali ini, Tiada maksud apa dari penulis,. Penulis juga tidak berafiliasi dengan Bunafit Nugroho, percetakan maupun toko bukunya. Tulisan ini sekedar sharing seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal menyelesaikan satu mata kuliah.
NB: kalo mo beli buku kesana, akhir pekan. Ada event diskon 20% *bukan promosi*
Langganan:
Postingan (Atom)